fbpx
  • Masjid Istiglal Jakarta
  • Senin - Sabtu 8:30 - 17:00
Follow Us:

Panduan ini dibuat dari Penerapan Regulasi baru untuk Rombongan Tim Advance Umrah 23 Desember 2021 dan regulasi terbaru yang diberlakukan untuk Jama’ah Umrah Indonesia. Kami akan memandu anda dengan sisi bahasa langsung penyampaian sebagai PPIU kepada Calon Jama’ah. Hal-hal penting yang harus dipersiapkan, hal-hal baru yang harus dihadapi, Nominal baru yang harus dikeluarkan, dan hal lainnya yang berbeda dari Umrah di masa sebelum Pandemic. Selamat Menyimak

Kata Kunci Baru Umrah New Normal

Vaksinasi

Jama’ah Wajib Vaksinasi dengan dosis lengkap, yaitu :
a. Vaksin Sinovac dengan 2 dosis ditambah booster dari salah satu 4 vaksin (Pfizer, Astra Zeneca, Moderna dan Johnson & Johnson)
b. Vaksin Pfizer dengan 2 dosis
c. Vaksin Astra Zeneca dengan 2 dosis
d. Vaksin Moderna dengan 2 dosis
e. Vaksin Johnson & Johnson dengan 1 dosis
• Peduli Lindungi
Vaksinasi jama’ah Umrah wajib ter-dokumentasikan dalam aplikasi PeduliLindungi
yang ditentukan oleh Pemerintah. Dokumentasi Vaksinasi jama’ah Umrah akan
menentukan Type Karantina yang dijalani.
Peduli Lindungi saat ini sudah terkoneksi dengan System Dirjen PHU Kemenag RI
dalam Siskopatuh.
Sehingga kita sebagai PPIU bisa melacak calon Jama’ah, apakah sudah vaksinasi atau
belum.
• Siskopatuh
Setiap Jama’ah Umrah wajib didaftarkan di sistem siskopatuh. Dalam Versi terbaru,
akan ada record Vaksinasi dan PCR terakhir yang dilaksanakan.
• Karantina 1 Hari Sebelum Keberangkatan
Sebelum Keberangkatan Jama’ah diwajibkan mengikuti Screening Kesehatan dengan
PCR dan karantina 1 hari sebelum keberangkatan

PCR
Akan dilakukan PCR pada sebelum, saat dan setelah perjalanan Umrah, setidaknya
Jama’ah akan melakukan PCR sebanyak minimal 6x PCR selama Perjalanan Umrah
• Pengantaran Bus ke Bandara
Pasca Screening Kesehatan dan hasilnya negatif, maka Jama’ah akan diantar dari
Hotel karantina menuju Bandara.
• Asuransi Jama’ah Indonesia
Asuransi dengan Coverage resiko Covid19 baik di dalam maupun luar negeri.
dibayarkan oleh PPIU di System Siskopatuh.
• Asuransi Jama’ah Saudi Arabia
Asuransi dengan Coverage resiko Covid19 di Arab Saudia, dibayarkan saat pembelian
Visa Umrah.
• Arrival Card
Setelah Jama’ah issued ticket, dan sudah menentukan paket perjalanan, maka
Pemerintah Saudi Arabia mewajibkan untuk setiap jama’ah mengisi Arrival Card.
Jika Tidak mengisi, maka tidak bisa berangkat.
• Hotel Karantina Saudia
Ditentukan Karantina Bagi Jama’ah Umrah selama 5 hari di Jeddah atau di Madinah.
• Aplikasi Tawakkalna
Setiap jama’ah wajib menggunakan aplikasi Tawakkalna untuk mengatur kunjungan
ke Raudhah dan Ibadah Umrah nya.
• Karantina di Indonesia

Ditentukan karantina selama 7 hari 6 malam untuk setiap Jama’ah Umrah yang tiba
dari Luar Negeri.
• Jika Jama’ah Positif sebelum Keberangkatan
Jama’ah tidak bisa berangkat Umrah, sampai status PCR nya negatif.
• Jika Jama’ah Positif saat di Saudi Arabia
Jama’ah tidak bisa melanjutkan perjalanan ibadah umrah, sampai status PCR nya
negatif.
• Jika Jama’ah Positif saat Tiba di Indonesia
Jama’ah langsung ditangani satgas Covid19, dan direlokasi dari hotel karantina
menuju wisma Atlet dengan tambahan masa karantina.
• Jika Jama’ah Positif saat Menjelang Kepulangan
Jama’ah langsung ditangani satgas Covid19, dan direlokasi dari hotel karantina
menuju wisma Atlet dengan tambahan masa karantina.

Simulasi Keberangkatan Sebagai Jama’ah Umrah
Halo, nama saya Budi, saya adalah calon jama’ah Umrah 1 Februari 2022. Saya berencana
berangkat Umrah 1 Februari 2022.
Alhamdulillah saya sudah di vaksin Pfizer 2 Dosis, dan juga sudah terdokumentasi di akun
peduli lindungi saya.
Saya akan mendaftar di Travel ABC, dan saat saya mendaftar, Staf kantor Travel tersebut
menjelaskan tentang beberapa ketentuan baru, seperti :
1. Durasi jadi bertambah karena ada Karantina sebelum berangkat, saat tiba di saudia
dan saat kepulangan, estimasi saat ini kurang lebih ada 13 hari tambahan hanya untuk
karantina.
2. Saya akan di PCR 6x, di Indonesia dan di Saudia, sebelum, saat perjalanan dan
sesudah perjalanan.
3. Biaya Umrah yang harus saya bayarkan menjadi ada penyesuaian.
4. Kesehatan saya sebagai jama’ah sangat menentukan layanan selanjutnya, dimana jika
saya positif saat di test, akan ada kebijakan yang mengikat kepada saya baik di
Indonesia maupun di saudia.
5. Saya memberikan Tanda Tangan untuk Surat Pernyataan tentang segala resiko yang
muncul yang diakibatkan pandemi ini, menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya, dan
tentunya saya mengantisipasinya dengan mengikuti aturan asuransi umrah baik di
Indonesia maupun untuk Saudi Arabia untuk meminimalisir resiko.
6. Usia Umrah itu adalah 12 tahun keatas, tanpa batas atas. jadi saya masih tetap bisa
berangkat dengan orang tua saya.
7. dan kebijakan lainnya, yang menjadi ketentuan baru yang ditentukan Pemerintah
Indonesia maupun Pemerintah Saudia.
Setelah mendengarkan Penjelasan tersebut, saya pun dengan bahagia tetap menyetujuinya,
dan saya tanyakan sedetail-detailnya kepada petugas Travel tersebut supaya saya memahami
pola perjalanan dengan ketentuan baru ini. dan Alhamdulillah nya, Travel nya juga
memberikan SOP atau panduan keberangkatan tertulis yang bisa saya baca kapanpun
sehingga saya tidak kesulitan dalam mempelajari nya kembali.

Saya langsung membayar Lunas biaya umrah nya, dengan paket hotel dan maskapai yang
saya pilih. lalu saya pun menyerahkan dokumen yang dipersyaratkan oleh Travel, yaitu :
a Paspor Asli yang masih berlaku minimal 7 (tujuh) bulan sebelum keberangkatan
(Nama di paspor minimal terdiri dari 2 (dua) suku kata
note : Peserta dengan usia 12 tahun sudah diperbolehkan untuk umrah
b Buku Suntik Meningitis yang di print dan ada stempel KKP (lambang Garuda)
Pas Foto ukuran 4X6 sebanyak 2 lembar, latar belakang putih, 70% memperlihatkan wajah
c Fotokopi KTP
d Fotokopi KK
e Fotokopi Surat Nikah
f Fotokopi Akta Lahir (Anak)
g Print bukti vaksin dari “Pedulilindungi” dari HP calon jamaah
Setelah pembayaran, dan penyerahan dokumen, saya pun langsung mendapatkan bukti
Terdaftar dan terdata di siskopatuh. Sistem kemenag untuk Jama’ah Umrah.

Pada saat pendaftaran pun, saya cukup kaget, ternyata siskopatuh sudah nyambung dengan
peduli lindungi, jadi petugas PPIU tersebut memberitahukan bahwa status pendaftaran saya
bisa dilanjutkan karena Vaksinasi saya sudah terdokumentasikan di Sistem Siskopatuh.
Untuk Program Keberangkatan 1 Februari 2022, saya diberikan schedule sebagai berikut :
31 Jan Screening Kesehatan dan karantina 1 hari sebelum keberangkatan
PCR 1x
Pengarahan sebelum keberangkatan untuk memastikan kesiapan Jama’ah
untuk segala teknis keberangkatan
1 Feb Penerbangan menggunakan Saudia Airline pukul 19.30 WIB
Tiba di Saudia, di cek dokumen keberangkatan
Masuk Hotel Karantina
2 Feb Karantina di Hotel
PCR 1x

Copyright 2021 - All Rights Reserved

Home
Umroh
Haji
Kontak
×